Halaman

AWALI AKTIFITAS MU DENGAN BACAAN BASMALAH

Rabu, 04 Juli 2012

Dialog Nasehat di Tengah Liqo


“Setiap hari kita tenggelam dalam kenikmatan yang dilimpahkan oleh Ar-Rahman. Nikmat kesehatan, keamanan, ketenangan, rizki berupa makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Belum lagi nikmat iman bagi ahlul iman. Sungguh, dalam setiap tarikan napas, ada nikmat yang tak terhingga. Dari mulai tidur, bangun dari tidur hingga tidur kembali, ada nikmat yang tiada terkira. Maka Maha Benar Allah SWT ketika berulang-ulang menegaskan dalam surat Ar-Rahman: “Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian berdua (bangsa jin dan manusia) dustakan?” Nikmat Allah SWT yang berlimpah ini semestinya dihadapi dengan penuh rasa syukur. Namun sangat disesali, hanya sedikit dari para hamba yang mau bersyukur.” “dan sedikit sekali dari hamba-hamba ku yang mau bersyukur”.(Saba’:13). Kebanyakan dari mereka mengkufuri nikmat tersebut untuk bermaksiat dan berbuat dosa kepada Allah SWT. Kebanyakan dari mereka mengkufuri nikmat Allah SWT. Atau malah mempergunakan nikmat tersebut untuk bermaksiat dan berbuat dosa kepada Allah SWT. Allah SWT memberikan kepada mereka banyak kebaikan namun mereka membalasnya dengan kejelekan. Demikianlah keadaan anak manusia, setiap harinya selalu berbuat dosa. Kita pun tak luput dari berbuat dosa, baik karena tergelincir ataupun sengaja memperturutkan hawa nafsu dan bisikan setan yang selalu menggoda. Amat buruklah keadaan kita bila tidak segera bertaubat dari dosa-dosa yang ada dan menutupinya dengan berbuat kebaikan. Karena perbuatan dosa itu memiliki pengaruh yang sangat jelek bagi hati dan tubuh seseorang, di dunianya ini maupun di akhiratnya kelak. Dengan kita berbuat dosa maka akan melemahkan hati dan tubuh, karena kekuatan seseorang mukmin itu bersumber dari hatinya. Semakin kuat hatinya semakin kuat tubuhnya. Adapun pendosa, sekalipun badannya tampak kuat, namun sebenarnya ia selemah-lemahnya manusia. Selain itu perbuatan dosa akan membuat hati terasa jauh dari Allah SWT dan merasa asing dengan-Nya, sebagaimana jauhnya pelaku maksiat dari orang-orang baik. Oleh karena itu adik-adik ku, kakak harap kita semua dapat mensyukuri nikmat Allah SWT, dan kita dapat menjaga diri kita dari perbuatan dosa.” Tausyiah Mia kepada adik-adik liqo’nya yang baru dipegangnya selama lebih kurang 3 bulan ini.
“ Syukron kepada Kak Mia yang telah memberikan tausyiahnya kepada adik-adik liqonya yang manis ini dan semoga bermanfaat bagi kia semua, baiklah apa ada pertanyaan?” kata Unik selaku MC pada Liqo minggu ini.
“Enggaaak!” koor adik-adik Liqonya Mia..
“Hmmm, Karena enggak ada pertanyaan, maka acara yang selanjutnya adalah sesi curhat, curhat dimulai dari yang merasa paling cantik”  tutur Unik sambil merapikan jilbabnya yang berantakan.
“Kia yang cantik, Kia dulu” kata Kia dengan semangat 45
“HUUUUU, Narsis” teriak semua kompak pada Kia.
“ Ikh ko gitu sama saudara, katanya cinta karena Allah sama saudara” tutur Kia dengan tampang dibuat pura-pura ngambek
“Emang cantik kok Kia, ayo Kia silahkan… yang lain kasih kesempatan ya sama Kia buat duluan curhat, yang lain juga cantik-Cantik ” tutur Mia lembut kepada adik-adik liqonya menenangkan liqo yang mulai menjadi gaduh.
“Kak Mia, Kia mau curhat… akhir-akhir ini Kia sering mikirin tentang kematian kakak, Kia jadi takut kakak kalo Kia meniggal. Udah hampir seminggu ini kalo tidur,  Kia mimpi meninggal dan Kia enggak ada yang nemenin, Kia Cuma bisa baca hafalan surat-surat pendek. Dan hafalan-hafalan itulah yang sering nolong Kia dengan buat Kia terbangun dari mimpi yang serem itu. Kakak, menurut kakak salah enggak, karena mimpi itu Kia jadi takut akan Kematian?” Tanya Kia dengan tampang sedikit sedih.
“Ada yang mau nanggepin curhatan Kia?” Tanya Kak Mia kepada adik-adik Liqo’annya.
“ Abstein Kak” Tutur Lilis
“Yang lainnya gimana, ada yang mau ngasih komentar” Tanya Kak Mia sekali lagi sambil memandang kepada semua adiknya.
“Abstein juga Kak”. Serempak yang lain menjawab.
“ Jika kita berbicara tentang kematian, maka ketahuilah adik-adik bahwa tidak ada perkara yang menakutkan bagi manusia kecuali kematian. Maka patut bagi kita semua untuk tidak bersenang-senang dalam hidup. Kita harus selalu memikirkan, merenungkan dan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menyambut kedatangannya. Oleh karena itu, ketika manusia mengingat kematian, sementara hatinya sibuk dengan banyak perkara, maka tidak banyak pengaruh yang timbul bagi kehidupannya.  Allah berfirman, “Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesusungguhnya kematian itu akan menemui kamu.” (QS.Al-Jumu’ah (62): 8). Rasullullah SAW bersabda, “Perbanyaklah mengingat penghancur segala nikmat kenikmatan (yaitu kematian).”  Dalam hadis lain dikatakan. “Cukuplah kematian menjadi sebuah nasehat dan peringatan”. Perlu adik-adik ketahui ada sebagian manusia yang sangat jarang sekali mengingat kematian. Ketika mengingatnya pun ia membencinya karena ia terlena oleh dunia. Ada pula manusia yang ketika yang ketika mengingat kematian semakin bertambah rasa takutnya kepada Allah SWT. Jadi, wajar jika Kia merasa takut, oleh karena itu Kia maupun kita semua harus bersiap-siap menghadapinya dan kita harus benar-benar melaksanakan perintah Nya dan menjauhi larangan-Nya.”
“hmm… makanya teman-teman kalo wajibat ibadah harian itu jangan males-males buat dikerjakan, itu kan bagian dari salah satu kita mempersiapkan diri buat hari akhir kelak. Apalagi Kia ne, yang grafik ibadahnya minggu ini menurun…” celetuk Zahra tiba-tiba.
“Itu kan karena ku lagi dapet, makanya turun grafiknya…,  ” bela Kia karena namanya disebut-sebut sebagai orang yang grafiknya paling turun.
“Sudah, jangan berantem lagi, masa hanya karena persoalan ini kita jadi ribut, padahal tadi kita baru dapat nasehat tentang kematian. Baiklah karena sesi curhat sudah, maka liqo kita akan segera kita akhiri. Selanjutnya kata-kata penutup dari ukh Yanti, kepada Ukh Yanti kami persilahkan.” Kata Unik selaku MC.
“ Terima kasih kepada Ukh unik yang telah memberikan kesempatan kepada saya, Saudara-saudara ku yang ku cintai, setelah kita mendengar taushiyah dari Kak Mia, marilah kita bersama-sama semenjak dari sekarang belajar mensyukuri atas apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita, dan mulailah kita menjauhi diri dari perbuatan maksiat serta persiapkanlah diri kita sebelum ajal menjemput. Demikianlah kesimpulan yang dapat saya ambil” Tutur Yanti dengan lemah lembut sambil tersenyum melihat tingkah temannya yang enggak sabaran pengen segera pulang karena waktu hampir menunjukkan pukul setengah 6 sore.
“Dengan  berakhirnya kata penutup dari Ukh yanti, maka berakhir pulalah liqo kita pada hari ini, dan Doa penutup akan dibacakan oleh Ukh Fitrah” kata Unik
“ Ya Allah, penuhilah hati kami dengan rasa takut kepada- Mu, luruskanlah hati kami untuk taat kepada Mu, mudahkanlah sakaratul maut bagi kami, dan kumpulkanlah kami bersama hamba-hamba Mu yang sholeh. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baiknya amalan kami pada akhirnya, sebaik-baik amalan kami pada penutup-penutupnya, dan sebaik-baiknya amalan kami adalah hari-hari ketika kami berjumpa dengan Mu. Ya Allah, jadikanlah kuburan sesudah perpisahan dengan dunia sebagai tempat tingal terbaik bagi kami, luaskanlah kesempitan liang lahad kami pada hari menghadap-Mu, serta selamatkanlah kami dari kehinaan dunia dan adzab akhirat dengan kasih saying-Mu, wahai Yang Maha Pengasih!”
“Terimakasih kepada ukh Fitrah, sebelum menutup Liqo kita ada baiknya kita ucapkan Hamdalah dan istigfar 3 kali dan semoga kita masih bisa dipertemukan kembali minggu depan” Tutur Unik mengakhiri pertemuan liqo mereka.
“Alhamdulillah, alhamdulillah, Alhamdulillah, Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah” serempak semua. Dan akhirnya kajian syar’i ini pun bubar.


By: Bunga Permatasari
-16 Desember 2009-

Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2009/02/membuat-read-moreselengkapnyabaca.html#ixzz1zecWfyfP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar