“Setiap hari kita tenggelam dalam kenikmatan yang dilimpahkan oleh
Ar-Rahman. Nikmat kesehatan, keamanan, ketenangan, rizki berupa makanan,
minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Belum lagi nikmat iman bagi ahlul iman.
Sungguh, dalam setiap tarikan napas, ada nikmat yang tak terhingga. Dari mulai
tidur, bangun dari tidur hingga tidur kembali, ada nikmat yang tiada terkira.
Maka Maha Benar Allah SWT ketika berulang-ulang menegaskan dalam surat Ar-Rahman: “Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang
kalian berdua (bangsa jin dan manusia) dustakan?” Nikmat Allah SWT yang
berlimpah ini semestinya dihadapi dengan penuh rasa syukur. Namun sangat
disesali, hanya sedikit dari para hamba yang mau bersyukur.” “dan sedikit sekali dari hamba-hamba ku yang
mau bersyukur”.(Saba’:13). Kebanyakan dari
mereka mengkufuri nikmat tersebut untuk bermaksiat dan berbuat dosa kepada
Allah SWT. Kebanyakan dari mereka mengkufuri nikmat Allah SWT. Atau malah
mempergunakan nikmat tersebut untuk bermaksiat dan berbuat dosa kepada Allah
SWT. Allah SWT memberikan kepada mereka banyak kebaikan namun mereka
membalasnya dengan kejelekan. Demikianlah keadaan anak manusia, setiap harinya
selalu berbuat dosa. Kita pun tak luput dari berbuat dosa, baik karena
tergelincir ataupun sengaja memperturutkan hawa nafsu dan bisikan setan yang
selalu menggoda. Amat buruklah keadaan kita bila tidak segera bertaubat dari
dosa-dosa yang ada dan menutupinya dengan berbuat kebaikan. Karena perbuatan
dosa itu memiliki pengaruh yang sangat jelek bagi hati dan tubuh seseorang, di
dunianya ini maupun di akhiratnya kelak. Dengan kita berbuat dosa maka akan
melemahkan hati dan tubuh, karena kekuatan seseorang mukmin itu bersumber dari
hatinya. Semakin kuat hatinya semakin kuat tubuhnya. Adapun pendosa, sekalipun
badannya tampak kuat, namun sebenarnya ia selemah-lemahnya manusia. Selain itu
perbuatan dosa akan membuat hati terasa jauh dari Allah SWT dan merasa asing
dengan-Nya, sebagaimana jauhnya pelaku maksiat dari orang-orang baik. Oleh
karena itu adik-adik ku, kakak harap kita semua dapat mensyukuri nikmat Allah
SWT, dan kita dapat menjaga diri kita dari perbuatan dosa.” Tausyiah Mia kepada
adik-adik liqo’nya yang baru dipegangnya selama lebih kurang 3 bulan ini.
“ Syukron kepada Kak Mia yang telah memberikan tausyiahnya kepada adik-adik
liqonya yang manis ini dan semoga bermanfaat bagi kia semua, baiklah apa ada
pertanyaan?” kata Unik selaku MC pada Liqo minggu ini.
“Enggaaak!” koor adik-adik Liqonya Mia..
“Hmmm, Karena enggak ada pertanyaan, maka acara yang selanjutnya adalah
sesi curhat, curhat dimulai dari yang merasa paling cantik” tutur Unik sambil merapikan jilbabnya yang
berantakan.
“Kia yang cantik, Kia dulu” kata Kia dengan semangat 45
“HUUUUU, Narsis” teriak semua kompak pada Kia.
“ Ikh ko gitu sama saudara, katanya cinta karena Allah sama saudara”
tutur Kia dengan tampang dibuat pura-pura ngambek
“Emang cantik kok Kia, ayo Kia silahkan… yang lain kasih kesempatan ya
sama Kia buat duluan curhat, yang lain juga cantik-Cantik ” tutur Mia lembut
kepada adik-adik liqonya menenangkan liqo yang mulai menjadi gaduh.
“Kak Mia, Kia mau curhat… akhir-akhir ini Kia sering mikirin tentang
kematian kakak, Kia jadi takut kakak kalo Kia meniggal. Udah hampir seminggu
ini kalo tidur, Kia mimpi meninggal dan
Kia enggak ada yang nemenin, Kia Cuma bisa baca hafalan surat-surat pendek. Dan
hafalan-hafalan itulah yang sering nolong Kia dengan buat Kia terbangun dari
mimpi yang serem itu. Kakak, menurut kakak salah enggak, karena mimpi itu Kia
jadi takut akan Kematian?” Tanya Kia dengan tampang sedikit sedih.
“Ada yang
mau nanggepin curhatan Kia?” Tanya Kak Mia kepada adik-adik Liqo’annya.
“ Abstein Kak” Tutur Lilis
“Yang lainnya gimana, ada yang mau ngasih komentar” Tanya Kak Mia sekali
lagi sambil memandang kepada semua adiknya.
“Abstein juga Kak”. Serempak yang lain menjawab.
“ Jika kita berbicara tentang kematian, maka ketahuilah adik-adik bahwa
tidak ada perkara yang menakutkan bagi manusia kecuali kematian. Maka patut
bagi kita semua untuk tidak bersenang-senang dalam hidup. Kita harus selalu
memikirkan, merenungkan dan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk
menyambut kedatangannya. Oleh karena itu, ketika manusia mengingat kematian,
sementara hatinya sibuk dengan banyak perkara, maka tidak banyak pengaruh yang
timbul bagi kehidupannya. Allah berfirman, “Katakanlah, sesungguhnya
kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesusungguhnya kematian itu akan
menemui kamu.” (QS.Al-Jumu’ah (62): 8). Rasullullah SAW bersabda, “Perbanyaklah
mengingat penghancur segala nikmat kenikmatan (yaitu kematian).” Dalam hadis lain dikatakan. “Cukuplah
kematian menjadi sebuah nasehat dan peringatan”. Perlu adik-adik ketahui
ada sebagian manusia yang sangat jarang sekali mengingat kematian. Ketika
mengingatnya pun ia membencinya karena ia terlena oleh dunia. Ada pula manusia yang ketika yang ketika
mengingat kematian semakin bertambah rasa takutnya kepada Allah SWT. Jadi, wajar
jika Kia merasa takut, oleh karena itu Kia maupun kita semua harus bersiap-siap
menghadapinya dan kita harus benar-benar melaksanakan perintah Nya dan menjauhi
larangan-Nya.”
“hmm… makanya teman-teman kalo wajibat ibadah harian itu jangan
males-males buat dikerjakan, itu kan
bagian dari salah satu kita mempersiapkan diri buat hari akhir kelak. Apalagi
Kia ne, yang grafik ibadahnya minggu ini menurun…” celetuk Zahra tiba-tiba.
“Itu kan
karena ku lagi dapet, makanya turun grafiknya…,
” bela Kia karena namanya disebut-sebut sebagai orang yang grafiknya
paling turun.
“Sudah, jangan berantem lagi, masa hanya karena persoalan ini kita jadi
ribut, padahal tadi kita baru dapat nasehat tentang kematian. Baiklah karena
sesi curhat sudah, maka liqo kita akan segera kita akhiri. Selanjutnya
kata-kata penutup dari ukh Yanti, kepada Ukh Yanti kami persilahkan.” Kata Unik
selaku MC.
“ Terima kasih kepada Ukh unik yang telah memberikan kesempatan kepada
saya, Saudara-saudara ku yang ku cintai, setelah kita mendengar taushiyah dari
Kak Mia, marilah kita bersama-sama semenjak dari sekarang belajar mensyukuri
atas apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita, dan mulailah kita menjauhi
diri dari perbuatan maksiat serta persiapkanlah diri kita sebelum ajal
menjemput. Demikianlah kesimpulan yang dapat saya ambil” Tutur Yanti dengan
lemah lembut sambil tersenyum melihat tingkah temannya yang enggak sabaran
pengen segera pulang karena waktu hampir menunjukkan pukul setengah 6 sore.
“Dengan berakhirnya kata penutup
dari Ukh yanti, maka berakhir pulalah liqo kita pada hari ini, dan Doa penutup
akan dibacakan oleh Ukh Fitrah” kata Unik
“ Ya Allah, penuhilah hati kami dengan rasa takut kepada- Mu, luruskanlah
hati kami untuk taat kepada Mu, mudahkanlah sakaratul maut bagi kami, dan
kumpulkanlah kami bersama hamba-hamba Mu yang sholeh. Ya Allah, jadikanlah
sebaik-baiknya amalan kami pada akhirnya, sebaik-baik amalan kami pada
penutup-penutupnya, dan sebaik-baiknya amalan kami adalah hari-hari ketika kami
berjumpa dengan Mu. Ya Allah, jadikanlah kuburan sesudah perpisahan dengan
dunia sebagai tempat tingal terbaik bagi kami, luaskanlah kesempitan liang
lahad kami pada hari menghadap-Mu, serta selamatkanlah kami dari kehinaan dunia
dan adzab akhirat dengan kasih saying-Mu, wahai Yang Maha Pengasih!”
“Terimakasih kepada ukh Fitrah, sebelum menutup Liqo kita ada baiknya
kita ucapkan Hamdalah dan istigfar 3 kali dan semoga kita masih bisa
dipertemukan kembali minggu depan” Tutur Unik mengakhiri pertemuan liqo mereka.
“Alhamdulillah, alhamdulillah, Alhamdulillah, Astagfirullah,
Astagfirullah, Astagfirullah” serempak semua. Dan akhirnya kajian syar’i ini
pun bubar.
By: Bunga Permatasari
-16
Desember 2009-
Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2009/02/membuat-read-moreselengkapnyabaca.html#ixzz1zecWfyfP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar